Sore itu aku pulang lagi ke Tanjung Enim dengan bus lintas sumatera lewat stand plat bus RAWA MANGUN.
Sore yang kelabu kabut mendung meliputi perjalanan pulang ku,tak dapat dilukiskan dengan kata2 betapa pedih nya hati ini,hanya air mata yang selalu membasahai pipi ku,mengapa aku jadi cengeng mengapa aku harus menangis tidak ....jiwaku berontak aku harus kuat .....
Hari sudah mulai gelap ketika mobil bus yang kutumpangi memasuki pelabuhan penyebrangan MERAK perlahan bus memasuki kapal setelah antri beberapa menit,bus yang aku tupangi masuk kedalam kapal setelah parkir semua penumpang turun dari bus aku pun ikut turun ,aku naik kegladak kapa
l aku berdiri dipigiran buritan kapal mataku menatap jauh kearah JAKARTA yang sebentar lagi akan kutinggal kan,hari mulai gelap lam pu lam pu mulai hidup pelabuhan Merak mulai ditebari cahaya lam pu,bagiku suasana terasa sahdu ,kapal sudah full muatan ,terdengar suara sirine kapal berbunyi memberi aba2 untuk melepas sauh dan menarik jang kar untuk untuk kem bali berlayar mengantar penumpang menuju kepelabuhan BAKAU HUNI LAMPUNG
Sirine kapal berbunyi lagi berulang ulang memberi aba2, kapal mulai terasa bergerak hatiku terasa kem bali trenyuh air mataku mulai lagi membasahi pipiku tanpa dapat kutahan ,jiwaku masih terasa tertahan dijakarta enggan untuk pulang ke Tan jung Enim walaupun raga ku sudah diatas kapal tuk nyebrang pulang keTanjung Enim aku tak tega tinggal kan anak ku dalam keadaan sakit dan menderita
Kapal terus melaju cahaya lampu demaga merak makin lama makin meredup dari pandangan dan ahirnya menghilang, penyebrangan MERAK ke BAKAHUNI kurasakan amat singkat sekali, terdengar kembali sirine kapal pertanda kapal sudah sampai kepelabuhan dan akan merapat kedermaga,para penumpang bergegas kem bali masuk kedalam bus masing masing begitu pun dengan aku walau kaki ini amat berat untuk melangkah .
Aku henyakan tubuhku kebang ku bus yang kutumpangi tanpa perduli kanan kiri ,terasa bus mulai keluar dari kapal melaju kejalan lintas sumatera.
malam kian melarut aku tertidur didalam bus tubuh ku terasa sangat letih sekali,cuaca tidak begitu bagus hujan turun cukup deras mengiringi perjalan nan pulang ku kembali ke Tanjung Enim ,perjalanan yang cukup panjang.
Aku terjaga dari tidurku ketika hari menjelang pajar ketika bus memasuki daerah SIMPANG MIO karna jalan disitu cukup berliku sedikit agak rusak sehingga terasa, hentakan2 bus yang aku tupangi dan membuatku terjaga dari tidurku,kuusap mukaku dengan tisu basah ,tenggorokan ku terasa kering kuambil botol air minum ku dari dalam tas samping tempat duduku....alhamdulilah tubuhku terasa nyaman.
Mobil bus yang kutumpangi terus melaju dengan cepat,memasuki daerah Tanjung Agung ,Darmo,keban agung ,dan kemudian karang asam Tanjung Enim jantungku berdebar2 karna disitulah tempat tinggal aku dulu bersama anak2 dan istriku menjalani hidup bersama selama dua puluh empat tahun.
Jam tujuh pagi aku sapai di MUARA ENIM dan turun dijembatan dua dekat pos POLISI pinggir jalan ,kemudian aku naik ojek kerumah kontrakan ku di kampung dua.dibawah kolong rumah.
tempat aku kontrak.
Sampai disini dulu sapai jumpalagi diepisode 7 salam hangat selalu
Sore yang kelabu kabut mendung meliputi perjalanan pulang ku,tak dapat dilukiskan dengan kata2 betapa pedih nya hati ini,hanya air mata yang selalu membasahai pipi ku,mengapa aku jadi cengeng mengapa aku harus menangis tidak ....jiwaku berontak aku harus kuat .....
Hari sudah mulai gelap ketika mobil bus yang kutumpangi memasuki pelabuhan penyebrangan MERAK perlahan bus memasuki kapal setelah antri beberapa menit,bus yang aku tupangi masuk kedalam kapal setelah parkir semua penumpang turun dari bus aku pun ikut turun ,aku naik kegladak kapa
l aku berdiri dipigiran buritan kapal mataku menatap jauh kearah JAKARTA yang sebentar lagi akan kutinggal kan,hari mulai gelap lam pu lam pu mulai hidup pelabuhan Merak mulai ditebari cahaya lam pu,bagiku suasana terasa sahdu ,kapal sudah full muatan ,terdengar suara sirine kapal berbunyi memberi aba2 untuk melepas sauh dan menarik jang kar untuk untuk kem bali berlayar mengantar penumpang menuju kepelabuhan BAKAU HUNI LAMPUNG
Sirine kapal berbunyi lagi berulang ulang memberi aba2, kapal mulai terasa bergerak hatiku terasa kem bali trenyuh air mataku mulai lagi membasahi pipiku tanpa dapat kutahan ,jiwaku masih terasa tertahan dijakarta enggan untuk pulang ke Tan jung Enim walaupun raga ku sudah diatas kapal tuk nyebrang pulang keTanjung Enim aku tak tega tinggal kan anak ku dalam keadaan sakit dan menderita
Kapal terus melaju cahaya lampu demaga merak makin lama makin meredup dari pandangan dan ahirnya menghilang, penyebrangan MERAK ke BAKAHUNI kurasakan amat singkat sekali, terdengar kembali sirine kapal pertanda kapal sudah sampai kepelabuhan dan akan merapat kedermaga,para penumpang bergegas kem bali masuk kedalam bus masing masing begitu pun dengan aku walau kaki ini amat berat untuk melangkah .
Aku henyakan tubuhku kebang ku bus yang kutumpangi tanpa perduli kanan kiri ,terasa bus mulai keluar dari kapal melaju kejalan lintas sumatera.
malam kian melarut aku tertidur didalam bus tubuh ku terasa sangat letih sekali,cuaca tidak begitu bagus hujan turun cukup deras mengiringi perjalan nan pulang ku kembali ke Tanjung Enim ,perjalanan yang cukup panjang.
Aku terjaga dari tidurku ketika hari menjelang pajar ketika bus memasuki daerah SIMPANG MIO karna jalan disitu cukup berliku sedikit agak rusak sehingga terasa, hentakan2 bus yang aku tupangi dan membuatku terjaga dari tidurku,kuusap mukaku dengan tisu basah ,tenggorokan ku terasa kering kuambil botol air minum ku dari dalam tas samping tempat duduku....alhamdulilah tubuhku terasa nyaman.
Mobil bus yang kutumpangi terus melaju dengan cepat,memasuki daerah Tanjung Agung ,Darmo,keban agung ,dan kemudian karang asam Tanjung Enim jantungku berdebar2 karna disitulah tempat tinggal aku dulu bersama anak2 dan istriku menjalani hidup bersama selama dua puluh empat tahun.
Jam tujuh pagi aku sapai di MUARA ENIM dan turun dijembatan dua dekat pos POLISI pinggir jalan ,kemudian aku naik ojek kerumah kontrakan ku di kampung dua.dibawah kolong rumah.
tempat aku kontrak.
Sampai disini dulu sapai jumpalagi diepisode 7 salam hangat selalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar