Ku
hennyakan tubuhku dikursi kamar tamu
hand phone masih kupegang dan kutempelkan ditelingaku ,aku belum
menjawab berita dari anak ku ,aku bingung apa yang akan aku katakana nati ……??
Kalau dia minta kirim segera uang duapuluh tujuh juta ,buat bayar kuliah.
Detik demi detik perasaan ku tegang sekali menanti
kata2 dari anaku,dari sepiker handphone
terdengar suara kertas sedang dia
siapkan ,mungkin ia buka catatan ,benar sekali dia membuka berkas hasil
test dan rincian yang harus dibayarkan
kemudian dia mengatakan semua rincian
yang harus dibayarkan ,aku hanya menjawab iya..
dan iya…,namun aku merasa kaget tanpa
kusuruh dia berkata :
“
Pak kurasa pak gagal kan saja ini Pak…”
“Bapak masih perlu
banyak uang untuk biyaya Boni
kuliah tahun ini biarlah aku kuliah di BSI saja pak…”