Setelah kurang lebih
dua jam kami berada dirumah anaku Bambang di Kemayoran aku berdiskusi dengan
anaku disana,kukatakan pada Bambang anaku bahwa Bonie adik nya akan kubawa ke Banten
kepesantren namun rencana ini tidak aku kasitau dengan Bonie,Bambang hanya diam
saja,hanya tampak ada kesedihan dan keraguan diraut wajah nya,aku bilang terus
terang pada Bambang kau harus rela dan yakin pada bapak karna bapak tau kondisi
kau untuk menanggung Bonie cukup berat bapak pikir saat ini biarlah dulu Bonie
dibimbing oleh Ustad sapai mental nya membaik ,kau urusi kondisi keluarga kau dulu
sekarang ini sampai kondisi mu normal saat ini kau masih terlalu repot anaku,kotrakan rumah mu sudah hampir habis
kau harus cari lagi kontraan baru,bapak bisa bayang kan bagai mana kau susah
nya hidup di jakarta,bapak berharap kau harus semangat dan punya kebranian dan
keyakinan untuk terus mengejar cita cita yang kau ingin kan hidup kita ini ada
yang mengatur susah senang itu hal yang biasa,yang penting kita jangan mudah
putus asa dan patah semangat.
Kau ber cita cita pingin punya rumah sendiri kejar impian mu
itu jangan ragu bapak akan memban tu mu apa yang telah kau rencanakan kemaren
yang kau sudah bilang pada bapak,bahwa kau akan mengambil perumahan KPR BTN ahh…itu
bagus sekali,walau pun ini tidak segam pang membalik telapak tangan INSAQ
ALLAH kau pasti bisa bapak sangat
mendukung sekali.
“Iya pak” jawab Bambang tampak ia semangat sekali..
“Bang selepas zuhur bapak akan berangkat ke Ban ten bawa
Bonie, pakaiyan nya bereskan lah masuk masukan ke tas jangan ada yang teringgal”
“Iya pak tapi Bonie obat nya dari Docter sudah habis dia
masih perlu obat dari Docter pak “
“Ya sana kau ambil dulu biar bapak tunggu”
Bambang pun bergegas pergi ke Docter nya Bonie bersama Bonie
ke RSKO
Kurang lebih satu jam Bambang dan Bonie kembali lagi kerumah
dengan membawa obat tiga macam untuk satu bulan.
“Pak obat ini harus dimakan terus jangan lupa”
“Iya Bang nanti bapak titipkan sama pak Ustad untuk
diperhatikan”
Jam dua mobilku melucur kejalan meninggalkan rumah Bambang di
Kemayoran dengan membawa Bonie menuju Banten ke Kampung citiis kopeng desa
Citasuk kelurahan Pada rincang serang Banten perjalanan cukup jauh dan melelah
kan sekali
Jam setengah delapan malam kami pun sampai ketujuan,ketka
sampai mobil berhenti ditepian jalan dekat jalan menuju pondokan hatiku dak dik
duk aku hawatir kalau Bonie akan
berontak dan tidak mau tinggal dipondokan tempat dia pernah tinggal dulu.
Namun diluardugaan ketika aku turun dari mobil Bonie pun ikut
turun kebetulan ketika Bonie turun ada teman lama nya langsung ia akrap
ALLHAMDULILAH lalu kusuruh turunkan tas nya ia pun nurut semua nya berjalan
lancar sekali sesuai dengan rencana akupun langsung dapat bertemu dengan Pak
Ustad karna sebelum nya Pak Ustad telah ku hubungi dan berkordinasi hanya Bonie
yang tak kuberi tahu.
Pondokan tempat Bonie tinggal masih cukup asiri suasana
pedesaan masih sangat tersa sekali,masih banyak pepohonan hawanya sangat sejuk
sekali.tenang dan disitu juga ada sumber air panas alami bagiku tempat nya
sangat cocok untuk pengobatan Bonie sambil belajar ilmu Agama.
Aku berbincang bincang dengan Pak Ustad panjang lebar
,Pak Ustad orang nya sangat lembut dan penyabar sekali gaya
dan tutur bahasanya sangat menyentuh hati aku yakin Bonie akan pulih dari
kelabilan jiwanya karna pengaruh Narkoba
dapat segera dipulihkan dengan bimbingan Pak Ustad AMIN...
Kutitipkan Bonie disana dengan Pak Ustad dan teman teman
disana walau hati ini terasa pedih bak disayat sembilu untuk melepas Bonie
begitu jauh dariku kutahan jeritan hatiku, air mataku ham pir menetes ketika
aku tinggalkan Bonie dipondokan itu
Aku harus rela semua ini demi masa depan dia ,kukendalikan
emosiku “ALLAH UWAKBAR ASTAFIRLLOH “
jadilah kau yang terbaik nak…..
Bonie pun salami ku dan cium tangan kami semua bersalam
salamman dan kemudian kamipun pamit pulang.
Sedih dan senang bergemuruh di hati dan perasaan ku saat itu
Mobil kami pun kebali melucur menuju Tangerang mengantar kan pulang
keponakan isteriku yang sebagai Navigator kami dalam perjalannan,hampir jam
satu malam kami tiba di Tangerang,penat sekali rasa nya tubuh ini namun semua
nya tak kuperdulikan malam itu aku tertidur sangat lelap sekali dirumah
keponaakan isteriku di Tangerang.dan esok harinya kamipun pulang kembali ke
Muara Enim.
Inilah pengalaman ku yang untuk sekian kali nya meng hadapi
problema anak…..
Setelah sampai di MUARA ENIM aku merenung
Dulu ketika aku menikah bersukaria enak dan ALLHAMDULILAH
diberkan anak
Anak adalah titipan dari sang pencipta “ALLAH SUBHANA WATAALA”
Ia kita urusi sedari Bayi merah sampai balita,kemudian kanak
kanak dan remaja
Dengan harapan jadilah mereka anak anak yang baik semua nya sudah
diusahakan namun hasil ahirnya hanya “ALLAH “ yang maha pemberi dan maha tahu
Ketika badai datang hadapilah dengan segala daya upaya dan
ketika angin sejuk menerpa jangan terlena,jangan putus asa hidup ini penuh
dengan cobaan rahasia ILLAHI.
Sapai disini kisah pengalaman ku ini semua itu ada Hikmah nya
sampai jupa dilain kisah
SALAM HANGAT SELALU BUAT SEMUA SAHABAT DIMANA PUN
BERADA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar