Kemudian Sang putri berlahan berjalan menuju ketelaga sedangkan bapak sang putri masih tampaak didepan pintu rumah nya memandangi anak nya tanpa mengedipkan mata nya sampai anak nya menghilang dari pandangan mata nya dibalik gelap nya malam,ia terbengong bengong tanpa bias a berbuat apa2 ,namun kemudian ia terhentak sadar dan ia lalu menuruni tangga rumah nya dengan tergopoh gopoh menyusul sang putri dari belakang meng endap endap agar tidak ketahuan anak nya karna ia telah berjan ji tidak akan mengikuti anak nya ketelaga,namun ia sangat kuatir dengan sang putri anak nya kalau terjadi apa apa kelak ditelaga.
Dibalik semak belukar bapak sang putri bersembunyi memperhatikan gerak gerik dari sang putri anaknya , menanti dengan cemas apa yang akan terjadi bapak sang putri lalu bergerak mendekat lagi lambat lambat sangat hati hati sekali agar jarak pandang lebih jelas ,ahir nya jarak pandang nya cukup jelas dan suara desah napas sang putri anak nya pun terdengar ditelinga nya .
Malam semakin larut ,suasana sangat hening sekali ,namun sekali kali terdengar suara ikan melompat dan menyibak kan air dan air pun memercik dari permukaan Telaga,percikan airpun tampak berkilau karna bias cahaya rem bulan yang bersinar dengan garang nya,Telaga ini memang banyak ikan nya ,malam itu ikan ikan seolah tau kesedihan sang putri dan berusaha untuk meng hibur sang putri yang sedang dirundung kesedihan,tampak sang putri duduk termenung duduk dan tertunduk ditas sebuah batu di tepian telaga dan kaki nya terjulur ke air telaga . Sesekali sang putri menatap ke langit sambil nengdahkan tangan nya seraya ia berdoa kehadirat yang kuasa ,terdengar suara nya yang lirih “YAA … ALLAH lindungi lah kanda aku sangat mencintai nya kami saling mencitai YAA…..ALLAH temukan lah kami kembali YAA…..ALLAH” “kanda datang lah kanda aku menantikan mu selalu aku sangat rindu pada mu aku tau kau juga merindukan ku kanda jangan kau siksa diriku dan perasaan batin ku ini terus menerus begini aku tidak kuat kanda kembali lah kanda walau hanya sesaat .sang putri kelihatan nya mulai putus asa hatinya ber gemuruh bergelimang duka pedih perih terasa,jiwa nya jadi limbung kacau balau tak karuan ,ahirnya ia hilang keseimbangan sang putripu tam pak turun dari atas batu tempat ia duduk dan berdiri ditepian telaga pandangan nya ketengah tengah telaga dengan tatapan kosong.Sang bapak yang menyaksikan anak nya dan mendengar rintihan sang putri anak nya menjadi gelisah dan gemetar tubuh nya oh …….anaku maaf kan bapak mu bapak bersalah telah meng halang halangi cinta kasi h kalian berdua ,sang bapak yang begitu garang tam pak trenyuh menyaksikan kondisi anak nya,air mata nya tampak menetes dipipinya,tak jauh dari situ pun sang pangeran sedang menyaksikan juga ia bersembunyi disemak semak sedari tadi,ini sengaja sang pangeran lakukan,pangeran akan menguji sam pai dimana kesetiaan sang putri
Sinar rebulan sekali kali tampak meredup karna tertutup awan,tampak sang putri masih berdiri diam ditepian telaga ,punama malam itu sudah hampeir separuh ia lewati ,kali ini sang putri tak sanggup lagi menahan penderitaan batin nya dia menjerit lirih memecah kesunyian “kanda tiada lagi harapan akan bertemu dengan eng kau empat purnama sudah aku tunggu tapi kau tiada datang jua kau mungkin sudah mati…..tinggalkan ku……tunggulah aku disana ….sebentar lagi aku akan menyusul mu dalam keabadian.
Kemudian sang putri tampak berjalan menuju ketengah tengah telaga untuk tenggelam kan dirinya bunuh diri ,orang tua putri dan sang pangeran terperanjat melihat kondisi sang putri ,dengan replek yang cepat sang pangeran terjun ketelaga dan menarik tangan sang putri ketepian telaga sang putri tampak meronta ronta ,dan setelah sampai ketepian telaga sang pangeran berkata “ Aku sang pangeran aku kekasih mu sayang tenang lah” sang putripun terhentak kaget karna putri sangat mengenali suara yang ia dengar dia pangeran yang rindukan ,mereka lalu berpelukan dengan mesra meng hempas kerinduan,kanda jangan tinggal kan dinda ,”ia dinda kanda tidak akan tingal kan kau walau apa yang akan terjadi”Bapak putri hanya bengong menyak sikan dua sejoli itu ,kemudian sang bapak melang kah lebih mendekat sambil berkata”Hai anaku hubungan kalian bapak restui”
Sang putri dan pangeran kaget mendengar suara bapak putri,sambil melepas pelukan nya.pangeran dan putri diam tertunduk malu bercapur takut.bapah putri menghampiri sejoli itu dan memegang punggung putri dan pangeran “ hai pangeran tataplah aku jangan takut “ dengan gemetar pangeran mengangkat muka nya menatap wajah bapak sang putri “pangeran “ bapak putri berkata lagi “katakana pada kedua orang tua mu aku merestui hubungan kalian suruh orang tua mu untuk meminang anaku saecepat nya tak usah takut dan ragu ragu lagi” Sang pangeran hanya menganggukan kepala meng iyakan. Mari kita pulang hari telah larut malam
Malam purnama itu malam yang sangat bahagia buat putri dan pangeran,dan ahir nya mereka menikah dan hidup bahagia,sejoli itu tak pernah lagi bertemu ditelaga untuk melepas PENAWAR RINDU untu saling b ertemu ahirnya telaga itu diberi nama’TELAGA PENAWAR” tempat bertemunya dua sejoli sebagai penawar rindu.
SALAM HANGAT SELALU BUAT SEMUA SAHABAT SETIAKU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar